KARAKTERISTIK MASYARAKAT BANTEN DENGAN BERBAGAI POTENSI KEARIFAN LOKAL YANG PERLU DIWARISKAN KEPADA GENERASI MUDA ATAU GEN Z
Keywords:
Kearifan lokal Banten, Generasi Z, pelestarian budayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat Banten yang masih bertahan, analisis persepsi Generasi Z terhadap pelestarian kearifan lokal, dan mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi memudarnya kearifan lokal di kalangan generasi muda. Masalah yang diteliti adalah ancaman kepunahan kearifan lokal Banten akibat pengaruh globalisasi dan modernisasi terhadap Generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan mengkaji berbagai literatur yang relevan dengan topik penelitian. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dari jurnal ilmiah, buku, dan sumber literatur lainnya yang berkaitan dengan kearifan lokal Banten dan karakteristik Generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Banten seperti kesenian debus, tradisi Baduy, bahasa daerah, dan ritual adat masih bertahan namun menghadapi tantangan. Generasi Z memiliki sikap positif terhadap pelestarian budaya, namun keterlibatan langsung mereka masih rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi memudarnya kearifan lokal meliputi minimnya edukasi budaya sejak dini, dominasi budaya digital, dan kurangnya peran keluarga dalam pewarisan nilai budaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pewarisan kearifan lokal kepada Generasi Z membutuhkan pendekatan kreatif dan terintegrasi dengan teknologi digital agar budaya Banten dapat terus berkembang di tengah arus globalisasi.
Downloads
References
Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian budaya bangsa (local genius). Pustaka Jaya.
Cahyani, A. P., Oktaviani, D., Ramadhani Putri, S., Kamilah, S. N., Caturiasari, J., & Wahyudin, D. (2023). Penanaman nilai-nilai karakter dan budaya melalui permainan tradisional pada siswa sekolah dasar. JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia, 2(3), 183-194. https://doi.org/10.51574/judikdas.v2i3.796
Cavalli-Sforza, L. L., & Feldman, M. W. (1981). Cultural transmission and evolution: A quantitative approach. Princeton University Press.
Devina, F., Nurdin, E. S., Ruyadi, Y., Kosasih, E., & Nugraha, R. A. (2023). Penguatan karakter Pancasila anak usia dini melalui kearifan budaya lokal: Sebuah studi literatur. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 6259-6272. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.4984
Fitri, A. A., Zakiah, L., Izzah, A. N., Trianingsih, M., Sanjaya, N. A. A., & Ifadha, R. D. (2025). Generasi Z dan identitas budaya di Indonesia: Apakah globalisasi mengikis keberagaman budaya lokal? Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(02), 478-
490. https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.24766
Hadiningrat, K. (1981). Debus: Seni tradisional Banten. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hartono, H., Kusumastuti, E., Pratiwinindya, R. A., & Lestar, A. W. (2022). Strategi penanaman literasi budaya dan kreativitas bagi anak usia dini melalui pembelajaran tari. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4836-4845. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.2894
Hasan, Z., Pradhana, R. F., Andika, A. P., & Al Jabbar, M. R. D. (2024). Pengaruh globalisasi terhadap eksistensi identitas budaya lokal dan Pancasila. JALAKOTEK: Journal of Accounting Law Communication and Technology, 1(2), 333-341. https://doi.org/10.57235/jalakotek.v1i2.2385
Inglehart, R., & Baker, W. E. (2000). Modernization, cultural change, and the persistence of traditional values. American Sociological Review, 65(1), 19-51. https://doi.org/10.2307/2657288
Khaerunnisa, E., Setiani, R., & Rafianti, I. (2018). Potensi dan tantangan pelestarian kebudayaan Banten. Jurnal Kajian Budaya Nusantara, 6(2), 134-148.
Krippendorff, K. (2004). Content analysis: An introduction to its methodology (2nd ed.). Sage Publications.
Nurmaulida, A. (2023). Potensi memudarnya budaya suku Baduy Luar terhadap era globalisasi. Jurnal Sitakara, 8(1), 45-53.
Pudjiastuti, S. R., Permatasari, A., Nandang, A., Kamila S, A., & Gunawan, I. (2023). Tantangan dalam menjaga identitas budaya Baduy Luar dan Baduy Dalam pada era perubahan. Jurnal Citizenship Virtues, 3(2), 630-637.
https://doi.org/10.37640/jcv.v3i2.1876
Robiah, E., Elan, E., & Mulyadi, S. (2022). Penyelenggaraan nilai agama dan moral anak usia dini pada kearifan lokal Kampung Naga. Jurnal Paud Agapedia, 6(2), 271-284. https://doi.org/10.17509/jpa.v6i2.51435
Sari, T. Y., Kurnia, H., Khasanah, I. L., & Ningtyas, D. N. (2022). Membangun identitas lokal dalam era globalisasi untuk melestarikan budaya dan tradisi yang terancam punah. Academy of Social Science and Global Citizenship Journal, 2(2), 76-84. https://doi.org/10.47200/aossagcj.v2i2.1842
Sartini. (2004). Menggali kearifan lokal nusantara: Sebuah kajian filsafati. Jurnal Filsafat, 37(2), 111-120.
Seemiller, C., & Grace, M. (2016). Generation Z goes to college. Jossey-Bass. Setiadi, E. (2007). Ilmu sosial dan budaya dasar. Kencana Prenada Media Group.
Sibarani, R. (2012). Kearifan lokal: Hakikat, peran, dan metode tradisi lisan. Asosiasi Tradisi Lisan.
Simanjutak, R., Lubis, M., & Siregar, P. (2023). Teknologi dan media massa: Pengaruhnya terhadap pelunturan warisan budaya lokal. Arty: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 89-104.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Wagiran. (2012). Pengembangan karakter berbasis kearifan lokal Hamemayu Hayuning Bawana. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3), 329-339.
Zed, M. (2008). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Agus Rustamana, Nurhaliza Azhar Pratiwi, Valerie Feodora Rudiawan, Khairunnisa, Wishal Adibah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










