PENGGUNAAN BAHASA KASAR DARI SERAPAN ASING OLEH GENERASI GEN Z DALAM IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Abstract

Di zaman digital sekarang, Generasi Z (yang lahir antara tahun 2000 hingga 2012) sangat banyak menggunakan media sosial seperti TikTok, yang mendorong pemakaian bahasa informal dan kata-kata dari bahasa asing, termasuk istilah kasar seperti "fuck", "bitch", atau "sibal". Fenomena ini, yang sering diteliti melalui konsep seperti campur kode dan alih kode, memungkinkan komunikasi yang lebih fleksibel tetapi juga bisa mengganggu norma bahasa dan etika yang ada di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana Generasi Z menggunakan bahasa kasar yang berasal dari bahasa asing dan dampaknya terhadap penerapan Pancasila sebagai panduan etika, terutama sila kedua (kemanusiaan yang adil dan beradab) serta sila kelima (keadilan sosial). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner Google Forms yang disebarkan secara online kepada 30 responden dari Generasi Z (berusia antara 18 dan 25 tahun), dengan pertanyaan yang terdiri dari jenis tertutup dan terbuka untuk menggali pola penggunaan, sumber pengetahuan, konteks, pandangan etis, dan penerapan nilai-nilai Pancasila.