PENGARUH REKONSILIASI FISKAL TERHADAP PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN 2024

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis bagaimana rekonsiliasi fiskal mempengaruhi perhitungan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk tahun fiskal 2024. Proses penyesuaian laba komersial agar sesuai dengan  peraturan perpajakan dikenal sebagai rekonsiliasi fiskal. Proses ini mencakup perbedaan sementara dan permanen antara peraturan perpajakan dan standar akuntansi. Studi ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan konsolidasi BCA tahun 2024 dengan metode deskriptif kuantitatif dan metodologi studi kasus tunggal. Fokus penelitian meliputi akun-akun seperti laba komersial sebelum pajak, koreksi fiskal, penghasilan kena pajak (PKP), dan PPh Badan yang harus dibayar. Menurut analisis, laba komersial BCA sebesar Rp68,22 triliun disesuaikan melalui rekonsiliasi fiskal menjadi laba fiskal sebesar Rp65,00 triliun. Hal ini mengakibatkan koreksi fiskal bersih negatif sebesar Rp3,22 triliun, yang sebagian besar disebabkan oleh koreksi negatif permanen dari dividen anak perusahaan yang dibebaskan dari pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan. Rekonsiliasi fiskal menjamin perhitungan pajak yang akurat dan kepatuhan, sebagaimana dibuktikan oleh Tingkat Pajak Efektif (ETR) BCA sebesar 22,33%, yang sedikit lebih tinggi dari tarif nominal 22%.  Hasil penelitian ini menyoroti betapa pentingnya rekonsiliasi fiskal dalam menyeimbangkan perlakuan akuntansi dan perpajakan, terutama di sektor perbankan yang melibatkan transaksi kompleks seperti pendapatan yang tidak dikenakan pajak, penyusutan aset, dan cadangan kerugian pinjaman (CKPN). Studi ini menyediakan bahan evaluasi untuk proses akuntansi fiskal di sektor perbankan Indonesia dan memberikan wawasan empiris tambahan bagi literatur perpajakan.