PERAN DJUANDA KARTAWIDJAJA DALAM KABINET KABINET KERJA I-III SOEKARNO 1959 – 1963
Keywords:
Djuanda Kartawidjaja, Kabinet Kerja, Demokrasi Terpimpin, Deklarasi Djuanda, Politik MaritimAbstract
Penelitian ini membahas peran Ir. Djuanda Kartawidjaja dalam Kabinet Kerja I–III pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1959–1963. Periode ini merupakan fase penting dalam sejarah Indonesia, di mana sistem Demokrasi Terpimpin menggantikan Demokrasi Parlementer. Djuanda berperan strategis sebagai teknokrat yang menjembatani antara idealisme politik Soekarno dengan rasionalitas birokrasi negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji peran Djuanda dalam bidang politik, ekonomi, diplomasi, serta kontribusinya dalam kebijakan maritim melalui Deklarasi Djuanda. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi untuk memperoleh pemahaman faktual dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Djuanda tidak hanya berperan sebagai pelaksana kebijakan negara, tetapi juga sebagai perancang konsep strategis yang memperkuat kedaulatan dan kesatuan wilayah Indonesia. Melalui kebijakan maritim dan kepemimpinannya dalam Kabinet Kerja, Djuanda turut membentuk identitas Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat secara politik dan ekonomi.
Downloads
References
Butcher, J. G. (2009). Becoming an archipelagic state: The Juanda Declaration of 1957. In R. Cribb & M. Ford (Eds.), Indonesia beyond the water’s edge: Managing an archipelagic state (pp. 35–54). Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS).
Cribb, R., & Ford, M. (Eds.). (2009). Indonesia beyond the water’s edge: Managing an archipelagic state. Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS).
Kartodirdjo, S. (Ed.). (1984). Sejarah Nasional Indonesia, Jilid VI. Balai Pustaka.
Lindblad, J. T. (Ed.). (2011). Bridges to new business: The economic decolonisation of Indonesia. KITLV Press.
Penulis UIN. (2019). Peran Ir. H. Djuanda Kartawidjaya dalam meneguhkan wilayah NKRI (1934–1963). Jurnal Pendidikan Sejarah UIN, 7(2), 45–58.
Redfern, W. A. (2010). Sukarno’s Guided Democracy and the takeovers of foreign assets. Journal of Southeast Asian Studies, 41(3), 437–461. https://doi.org/10.1017/S0022463410000272
Ricklefs, M. C. (2008). A history of modern Indonesia since c.1200 (4th ed.). Palgrave Macmillan.
Simanjuntak, P. N. H. (2003). Kabinet-kabinet Republik Indonesia: Dari awal kemerdekaan sampai reformasi. Djambatan.
Tangkilisan, Y. B. (2017). The Declaration of Djuanda 1957. In Proceedings of the International Conference on History Education. Universitas Negeri Yogyakarta.
Tangkilisan, Y. B. (2022). Sovereignty on seas: The making of the Declaration of Djuanda 1957. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 655, 112–118. Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220107.018
Gottschalk, L. (1985). Understanding history: A primer of historical method. Alfred A. Knopf.
Kuntowijoyo. (2003). Metodologi sejarah. Tiara Wacana.
Marwick, A. (2001). The new nature of history: Knowledge, evidence, language. Palgrave.
Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi sejarah. Ombak
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Andi Pratama Aji, Eko Ribawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










