KARAKTERISTIK MASYARAKAT BANTEN DENGAN BERBAGAI POTENSI KEARIFAN LOKAL YANG PERLU DIWARISKAN KEPADA GENERASI MUDA/GENERASI Z

Authors

  • Agus Rustamana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Annida Fitriyah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Linda Ayu Lia Handini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Lutfia Nur Fala Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Ratu Intan Lestari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Zahra Cahya Nadifa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Keywords:

Tradisi Debus Banten, Generasi Z, Pelestarian Budaya, Media Digital, Pendidikan Budaya

Abstract

Tradisi Debus merupakan kesenian bela diri khas Banten yang menampilkan perpaduan antara kekuatan fisik dan aspek spiritual. Akar sejarah debus sejak masa Kesultanan Banten pada abad ke-16. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pelaksanaan tradisi debus dan menjelaskan pentingnya peran generasi z untuk melestarikan tradisi budaya ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mengkaji berbagai sumber literatur terkait sejarah, prosesi, dan nilai budaya Debus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi debus melibatkan tahapan ritual dan latihan spiritual seperti puasa, wirid, serta penguatan mental sebelum melakukan aktraksi ekstrem. Tradisi debus ini tidak hanya menunjukkan keberanian dan ketahanan fisik tetapi nilai spiritualitas dan kedisiplinan. Selain itu, pelestarian Debus oleh Generasi Z sangat penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi. Generasi muda juga memiliki peran strategis melalui keterlibatan langsung sebagai pelaku budaya, pemanfaatan media digital sebagai sarana promosi, serta pengintegrasian debus ke dalam pendidikan. Dengan demikian, pelestarian tradisi Debus menjadi upaya penting dalam memperkuat budaya bangsa sekaligus menanamkan nilai karakter pada generasi penerus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Annisha, D. (2024). Integrasi penggunaan kearifan lokal (local wisdom) dalam proses pembelajaran pada konsep Kurikulum Merdeka Belajar. Jurnal Basicedu, 8(3), 2108-2115.

Azizah, A. (2017). Studi kepustakaan mengenai landasan teori dan praktik konseling naratif. Jurnal BK Unesa, 7(2).

Endayani, H. (2023). Model pendidikan berbasis kearifan lokal. PEMA, 3(1), 25-32.

Fitriyanti, S. (2025). Kearifan lokal Banten dalam menjaga tradisi dan spiritualitas.Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 4(3), 5899-5907.

Putra, Y. G., Muyidin, A. ., Jamludin , U. ., & Leksono, S. M. . (2024). Seni Debus, pancasila, dan media pendidikan karakter religius siswa sekolah dasar. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 5(2), 669-680. https://doi.org/10.33367/ijhass.v5i2.5519

Suryadi, S. (2022). Penerapan pendidikan karakter dan nilai religius siswa melalui seni budaya Debus Banten. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 10(1), 1-8. https://doi.org/10.21831/jppfa.v10i1.48366

Vitry, H. S., & Syamsir, S. (2024). Analisis peranan pemuda dalam melestarikan budaya lokal di era globalisasi. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 3(8), 113-123.

Downloads

Published

2025-12-22

How to Cite

Rustamana, A., Fitriyah, A., Ayu Lia Handini, L., Nur Fala, L., Intan Lestari, R., & Cahya Nadifa, Z. (2025). KARAKTERISTIK MASYARAKAT BANTEN DENGAN BERBAGAI POTENSI KEARIFAN LOKAL YANG PERLU DIWARISKAN KEPADA GENERASI MUDA/GENERASI Z . Global Research and Innovation Journal, 1(3), 3268–3272. Retrieved from https://journaledutech.com/index.php/great/article/view/883

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

<< < 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.