ASUHAN KEBIDANAN NIFAS MENYUSUI NY E USIA 27 TAHUN DENGAN NYERI PINGGANG DI PMB EFIARNI, AMD.KEB KOTA TANJUNGPINANG 2025

Abstract

Nyeri pinggang merupakan keluhan yang sering dialami ibu pada masa nifas dan dapat mengganggu aktivitas serta pemulihan pasca persalinan. Data di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan bahwa cakupan pelayanan masa nifas telah mencapai 85,8% pada tahun 2023. Namun, nyeri pinggang masih menjadi keluhan yang sering dilaporkan oleh ibu nifas dalam kunjungan ke fasilitas pelayanan Wanita, walaupun belum ada data spesifik prevalensinya. Tujuan utama dalam studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan kebidanan menyeluruh pada masa nifas dengan pendekatan terapi gerak senam nifas. Pada studi kasus ini dilakukan terhadap Ny. E, seorang ibu nifas berusia 27 tahun di PMB Efiarni, Amd.Keb, Kota Tanjungpinang, selama bulan April hingga Juni 2025. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, serta dokumentasi dalam format SOAP dan daftar tilik. Hasil asuhan menunjukkan bahwa setelah diberikan edukasi dan bimbingan senam nifas secara rutin, Ny. E menunjukkan pemahaman yang baik dan mampu melakukan senam nifas dengan benar. Terdapat penurunan nyeri pinggang dan peningkatan kenyamanan dalam proses menyusui. Kesimpulan dari laporan kasus ini adalah bahwa asuhan kebidanan yang tepat, melalui implementasi senam nifas, dapat mengurangi nyeri pinggang pada ibu nifas dan mendukung keberhasilan menyusui pada ibu. Saran diharapkan melakukan senam nifas secara rutin minimal 2–3 kali sehari dengan gerakan sesuai kemampuan untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi keluhan nyeri pinggang.