IMPLEMENTASI PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L) SEBAGAI ALTERNATIF KECANTIKAN SERTA OBAT TRADISONAL

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi buah manggis (Garcinia Mangostana L) sebagai alternatif dalam produk kecantikan dan obat tradisional melalui pendekatan kajian literatur. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada meningkatnya kebutuhan terhadap alternatif terapi yang aman, alami, dan efektif untuk produk kecantikan dan obat tradisional. Metode yang digunakan berupa telaah pustaka terhadap tujuh belas artikel ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 2009 hingga 2021. Artikel-artikel tersebut dianalisis secara kualitatif melalui pendekatan analisis isi dan sintesis naratif, mencakup studi in vitro, in vivo, serta farmulasi sediaan farmasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa kulit manggis mengandung berbagai senyawa bioaktif salah satunya xanthone yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Senyawa xanthone memiliki sifat antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, salah satu penyebab utama jerawat. Xanthone juga berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang dimana bakteri tersebut biasanya terdapat pada luka kulit dan juga bakeri penyebab diare. Selain itu, pada penelitian lain menyebutkan bahwa terdapat aktivitas antikanker pada pemberian ekstrak kulit manggis yang signifikan saat diuji pada sel MCF-7, sehingga memperkuat potensi ekstrak kulit manggis sebagai agen antikanker yang efektif melalui sifat-sifatnya yang menginduksi apoptosis. Dan pada penelitian hewan uji mengungkapkan bahwa ekstrak etanol kulit manggis dapat menekan kadar glukosa darah pada tikus putih diabetes yang diinduksi aloksan. Dengan adanya penelitian farmakologis dan toksikologis, ekstrak kulit manggis kini dipertimbangkan dalam pengembangan produk obat tradisional yang terstandarisasi di Indonesia.