ANALISIS ANGGARAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PABRIK TEMPE SEBAGAI EFISIENSI BIAYA DI UMKM ANALISIS ANGGARAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PABRIK TEMPE SEBAGAI EFISIENSI BIAYA DI UMKM

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengkaji anggaran harga pokok penjualan (HPP) sebagai langkah efisiensi biaya pada UMKM produsen tempe yang terletak di Jl. Poncol, Padurenan, Bekasi. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung dan wawancara kepada para pelaku usaha, serta analisis dokumen laporan keuangan untuk periode Januari–Juni 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan HPP sepanjang periode itu selalu melebihi nilai anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan rata-rata selisih mencapai 5,3% dan nilai tertinggi terjadi di bulan Maret sebesar 8,0%. Beberapa faktor utama yang mengakibatkan inefisiensi biaya termasuk fluktuasi harga bahan baku kedelai yang sangat dipengaruhi oleh pasar internasional, kenaikan biaya tenaga kerja, dan peningkatan biaya overhead seperti listrik dan air yang tidak direncanakan secara optimal dalam anggaran. Di samping itu, sistem pencatatan biaya yang bersifat manual mengakibatkan keterlambatan dan ketidakakuratan dalam penilaian biaya secara teratur, sehingga menimbulkan kemungkinan pemborosan biaya yang tidak cepat terdeteksi. Hasil ini menunjukkan pentingnya penerapan sistem pencatatan keuangan digital serta pelatihan pengelolaan biaya untuk pelaku UMKM demi meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing bisnis. Studi ini juga merekomendasikan untuk memperpanjang durasi observasi, menambah objek penelitian yang lebih bervariasi, serta mempertimbangkan variabel eksternal seperti inflasi, kebijakan harga bahan baku, dan perubahan regulasi pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap dinamika biaya produksi. Dengan menggunakan teknologi dan strategi penghematan biaya yang tepat, UMKM tempe diharapkan mampu mencapai keberlangsungan usaha jangka panjang serta memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal.