PEMIKIRAN KHAWARIJ: SEJARAH, POKOK AJARAN DAN REFLEKSI KRITIS

Abstract

Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW, kelompok-kelompok dalam Islam muncul dan berkembang akibat faktor politik terkait perebutan kekhalifahan. Permulaan konflik (fitnah) antar Umat Islam dimulai setelah kematian Khalifah Utsman bin Affan, yang semakin tajam setelah dibunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya muncul kelompok yang disebut Khawarij (orang-orang yang memisahkan diri), mereka memiliki dampak yang besar terhadap perilaku ekstrem dan kekerasan di dunia Islam. Berdasarkan analisis umum, khawarij terdiri dari sejumlah sekte yang masing-masing memiliki pandangan dan pemikiran keagamaan yang khas. Dengan mengangkat isu firqah tersebut, tulisan ini akan membahas topik studi yaitu sejarah, pokok ajaran dan analisis kritis terhadap ajaran tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peradaban yang dibangun oleh umat Islam telah melalui berbagai tantangan, Ketidakpuasan yang melanda sebagian umat menjadi pemicu berbagai gejolak dalam perjalanan peradaban Islam. Kegagalan dalam Pertempuran Shiffin memberikan dampak yang signifikan, terutama terhadap pasukan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sebagian dari mereka mengalami kekecewaan yang mendalam hingga akhirnya memisahkan diri dan memilih untuk memberontak, tidak hanya terhadap kepemimpinan Khalifah Ali, tetapi juga terhadap Muawiyah. Kelompok ini disebut Khawarij.