KONSEP KAIDAH “AL YAQIINU LAA YUZAALU BI SYAK”

Abstract

Dalam hukum Islam, kaidah "Al-Yaqinu Laa Yuzaalu bi Syak" (Keyakinan tidak dapat dihilangkan dengan keraguan) adalah prinsip fundamental yang berfungsi sebagai pedoman dalam menetapkan hukum atas berbagai permasalahan yang dihadapi umat Muslim. Kaidah ini mengajarkan bahwa suatu keadaan atau hukum yang telah diyakini keberadaannya tidak boleh diubah hanya karena munculnya keraguan tanpa bukti yang kuat. Prinsip ini memiliki implikasi luas dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam urusan ibadah, muamalah, maupun hukum pidana Islam. Kaidah ini memiliki landasan kuat dalam Al-Qur'an, Hadis, Ijma' ulama, dan Qiyas, yang semuanya menegaskan bahwa keputusan tidak boleh didasarkan pada dugaan atau keraguan semata, melainkan harus berpijak pada keyakinan yang jelas dan kuat. Penerapannya mencakup berbagai bidang, seperti dalam wudu dan salat, transaksi jual beli, asas praduga tak bersalah dalam hukum pidana, serta masalah talak dalam hukum keluarga. Meskipun fundamental, kaidah ini tidak bersifat mutlak dan memiliki beberapa pengecualian. Pengecualian terjadi ketika ada keraguan yang sangat kuat didukung bukti meyakinkan, keraguan yang berulang dalam ibadah, keraguan yang disertai alasan sahih, atau dalam kondisi darurat untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Oleh karena itu, keyakinan tidak dapat hilang atau berubah hanya karena keraguan, kecuali ada bukti yang jelas dan meyakinkan yang menggantikannya.